Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 09:15:39【Tempat Makan】873 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(4)
Artikel Terkait
- Hindari keracunan, kapolri instruksikan pengawasan MBG diperketat
- Dinkes DKI catat 1,9 juta kasus ISPA hingga Oktober 2025
- BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji
- Dinkes Kalsel pastikan keamanan pangan Program MBG
- BGN gelar bimtek penjamah makanan program MBG di Bekasi
- Hari Pangan Sedunia: Ini tema dan acara Forum Pangan Dunia tahun 2025
- Menekraf dukung akselerasi produk ekraf di Trade Expo Indonesia
- Wapres Gibran semangati siswa Ternate jadi generasi tangguh
- Hukum kemarin, KA Harina tabrak truk hingga vonis eks Kapolres Ngada
- BKKBN laksanakan program PASTI percepat penurunan stunting di Kalbar
Resep Populer
Rekomendasi

BPOM lakukan evaluasi cegah komoditas terpapar radioaktif dikonsumsi

Paus kirimkan antibiotik ke Gaza seiring masuknya bantuan

Natasha Wilona cerita cara tetap positif saat kulit wajah “breakout

Ide kegiatan seru & bermakna untuk merayakan Hari Pangan Sedunia 2025

Waspada cuaca panas, ini cara menjaga tubuh tetap sehat

Hindari keracunan, kapolri instruksikan pengawasan MBG diperketat

BGN sebut MBG telah serap satu juta tenaga kerja

Penyebab produk pangan terpapar radioaktif & dampaknya bagi kesehatan